JINGGA

Karya Rosyifatul Aimmah

Tokoh :

1. Jingga             : Tokoh Utama
2. Ayah                : Ayah Jingga
3. Ibu                   : Ibu Jingga
4. Bi Minah         : Pembantu baru di rumah Jingga
5. Agus                : Wartawan

LAYAR DIANGKAT, LIGHTING SEDIKIT REDUP DI DALAM SEBUAH RUMAH YANG MEWAH DENGAN SEGALA PERABOT YANG INDAH DAN MEWAH, RUMAH JINGGA DI SUASANA MALAM HARI.  SUASANA RUMAH YANG SEPI DAN HENING.

BABAK 1

JINGGA TERHUYUNG-HUYUNG BERJALAN MEMASUKI RUMAH DENGAN KEADAAN MABUK.

Jingga             : BRAAAK!!! (MEMBUKA PINTU DENGAN KERAS) “Bi Ijah!!!”

Bi Minah         : “Iya, sebentar” (BERJALAN DARI DALAM RUMAH MENGHAMPIRI JINGGA)

Jingga             : “Kemana Bi Ijah? Kamu siapa? “

Bi Minah         : “Saya Minah Non, pembantu baru penggantinya Bi Ijah”

Jingga             : “Ya…ya…ya. Mereka selalu saja seenaknya memecat pembantu. Kemana sekarang papa dan mama? Masih belum pulang?” (BERBICARA DENGAN KEADAAN MABUK DAN TERHUYUNG-HUYUNG)

Bi Minah         : “Non kenapa? Non Jingga mabuk?” (MENDEKATI JINGGA DAN KEMUDIAN MEMAPAHNYA) “Papa dan mama Non Jingga masih belum pulang. Non Jingga Bibi antar ke kamar ya?” (MENUNGGU PERSETUJUAN DARI JINGGA)

Jingga             : “HAHAHAA!!! Mereka berdua selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.” BRUUUK !!! (JINGGA PINGSAN)

Bi Minah         : (MELIHAT JINGGA PINGSAN) “Huuuft…sepertinya anak ingusan ini akan sangat merepotkan, pakai acara mabuk-mabukan! Menyusahkan saja!!!” ( MEMBOPONG JINGGA DAN BI MINAH MEMBAWA JINGGA MASUK KEKAMARNYA)

(LIGHTING REDUP)

(PENCAHAYAAN TERANG)

DIPAGI HARI DENGAN SUSANA RUMAH JINGGA YANG MASIH SEPI. TIBA-TIBA DIKEJUTKAN DENGAN SUARA PECAHAN-PECAHAN PERABOT RUMAH.

(EFEK SUARA PECAHAN PERABOT RUMAH)

Papa                : “Mama ini tidak becus mengurus anak, lihat!!! Kerjaan Jingga hanya mabuk-mabukan dan setiap hari pulang malam, sekolah SMA dua tahun tidak lulus dan sekarang diskorse karena sering berulah disekolah!!! Memalukan!” (MASUK RUMAH, DI RUANG TENGAH PAPA JINGGA MARAH-MARAH)

Mama             : “Papa selalu menyalahkan mama !!! Papa juga sibuk sendiri, terus saja bisnis yang papa urusi !!! Papa juga tidak becus mengurus anak!!!”

Papa                : “PLAAAK” (MENAMPAR PIPI KANAN MAMA JINGGA)

JINGGA YANG SEDARI TADI MELIHAT PERTENGKARAN PAPA DAN MAMANYA HANYA DIAM DAN TERTUNDUK.

Jingga             : “Jingga muak melihat kalian berdua bertengkar !!!” (MARAH, MENATAP DENGAN SOROT MATA TAJAM)

Papa                : “Kamu ini tidak punya sopan santun ya dengan orang tua ?!”

Jingga             : “Kalian yang membuat Jingga seperti ini!!! Ini kan yang kalian harapkan dari Jingga?!!! “

Papa                : “Diam kamu, kamu tidak boleh kemana-mana sampai masa skorse kamu selesai!!! “PLAAAK” (MENAMPAR PIPI KANAN JINGGA)

JINGGA MENANGIS DAN PERGI KE KAMARNYA. PAPA DAN MAMA JINGGA JUGA PERGI KELUAR RUMAH DAN KEMBALI SIBUK DENGAN URUSAN MASING-MASING DAN SUASANA RUMAH HENING SEKETIKA.

SUASANA RUMAH REMANG-REMANG DAN HENING DIMALAM HARI.

(LIGHTING REMANG-REMANG)

“TOK…TOK…TOK” TERDENGAR SUARA KETUKAN PINTU

Bi Minah         : “Non Jingga, bangun Non sudah malam. Bibi mau mengantarkan makan malam dan sedikit obat buat Non Jingga.” SUARA BI MINAH BERBICARA DIBALIK PINTU

“KRIEEEK” SUARA PINTU TERBUKA

Bi Minah         : “Permisi Non, ini bibi buatkan sup ikan sama jangan lupa ini obatnya diminum.”

Jingga             : “Hmmm…makasih bi. Obat apa ini bi? Aku tidak sakit, mengapa bibi memberi obat?” TANYA JINGGA KEPADA BI MINAH

Bi Minah         : “Oh…itu obat vitamin non, kalau non Jingga minum itu badan non Jingga akan segar.”

BI MINAH MENINGGALKAN JINGGA YANG SEDANG MELAHAP SUP IKAN DAN BEBERAPA BUTIR OBAT PEMBERIAN BI MINAH . DARI BALIK PINTU KAMAR JINGGA BI MINAH MENGINTIP JINGGA.

Bi Minah         : “Selamat terbang keangkasa non Jingga” BERKATA DENGAN SUARA LIRIH DIBALIK PINTU JINGGA

SUASANA DI PAGI HARI DIRUMAH JINGGA

Jingga             : MENGHAMPIRI BI MINAH DI RUANG TENGAH “Bi, vitaminnya semalam yang bibi kasih ke Jingga Masih ada?”

Bi Minah        : “Kenapa Non?”

Jingga             : “Oh…nggakpapa Bi, semalam waktu Jingga habis minum vitamin dari bibi, badan dan pikiran jingga berasa terbang.”

Bi Minah        : “Non Jingga mau lagi?”

Jingga             : “Iya Bi?”

Bi Minah        : “Ini Non, bibi kasih sepuluh butir. Kalau Non Jingga minum semuanya sekaligus badan Non akan berasa ringan. Kalau Non Jingga mau vitamin lagi. Minta saja ke bibi”

Jingga             : “ Oke Bi, Jingga minum sekarang ya Bi.” JINGGA MEMINUM OBAT PEMBERIAN DARI BI MINAH DENGAN DI IRINGI MUSIK ROCK BERVOLUME KERAS YANG MEMBUAT BISING SEISI RUMAH.

Bi Minah        : “Non, gimana? Enak nggak rasanya badannya kalau diminum semuanya vitaminnya?” BERTANYA DENGAN BERTERIAK KEPADA JINGGA KARENA SUARA TAPE YANG BEGITU KERAS.

Jingga             : “Enak Bi, Jingga berasa melayang, Jingga mau vitaminnya tiap hari Bi” BI MINAH TERSENYUM SINIS MELIHAT JINGGA.

KEMUDIAN, BI MINAH MENGANTAR JINGGA KEKAMARNYA DENGAN KEADAAN JINGGA YANG MASIH TERHUYUNG-HUYUNG.

SUASANA RUMAH YANG RIBUT. DENGAN SUARA

(LIGHTING REDUP)

Bi Minah        : “TOK…TOK..TOK.” BI MINAH MENGETUK PINTU KAMAR JINGGA

Bi Minah        : “TOK…TOK..TOK.” BI MINAH MENGETUK PINTU LEBIH KERAS. TANPA SEIJIN JINGGA BI MINAH MASUK KEKAMARNYA.

“KRIEEEEEEK”

Bi Minah        : “Non Jingga kenapa?” MELIHAT JINGGA DENGAN KE ADAAN MENGGIGIL SEPERTI ORANG SAKAU

Jingga             : “ Bi tolong Jingga, Obat Bi! Obat!! Mana obatnya Bi?”

Bi Minah        : “Obat? Ini?” MENGAMBIL BEBERAPA OBAT DARI SAKU BAJUNYA.

Jingga             : “Kasih Jingga Bi!!” MEMOHON PADA BI MINAH, DENGAN SUARA PARAU.

Bi Minah        : “Eitsss…Non mau obat ini? Bibi akan kasih semuanya, tapi ada syaratnya.”

Jingga             : “ Apa Bi syaratnya? Jingga Akan turuti.”

Bi Minah        : “ Bibi ingin harta dari keluarga kamu! Perhiasan, uang, atau barang-barang mahal lainnya!”

Jingga             : “Ya!! Baik Bi”

JINGGA KELUAR KAMARNYA DENGAN TERHUYUNG-HUYUNG DENGAN KEADAAN SAKAU.

Bi Minah         : “Dasar anak bodoh!! Gampang sekali ditipu!”

Jingga             : “ Ini Bi, harta yang bibi mau, cepat kasih semua obatnya Bi. Badan Jingga sakit.” MASUK KEDALAM KAMAR DAN MENYODORKAN BEBERAPA PERHIASAN DAN SEJUMLAH UANG KEPADA BI MINAH

Bi Minah         : “HAHAHA…Wow. Gadis Pintar. Ini, obat ini menjadi milikmu.” MEMBERIKAN OBAT KEPADA JINGGA DAN MENGAMBIL SEMUA PERHIASAN DAN UANG DAN BI MINAH PERGI MENINGGALKAN RUMAH JINGGA.

Jingga             : “HAHAHA…Obat! Obat! Aku membutuhkan kalian!” MEMBUKA TIGA BUNGKUS OBAT DARI BI MINAH DAN MEMINUM SEMUANYA. JINGGA TERKAPAR KEJANG-KEJANG DENGAN MULUT MENGELUARKAN BUSA.

KEADAAN RUMAH YANG SEPI DAN HENING

“KRIEEEK” SUARA PINTU DEPAN TERDENGAR TERBUKA.

Mama             : “Jingga sayang, mama pulang. Ini mama bawakan sesuatu buat kamu.” MEMANGGIL JINGGA DARI RUANG TENGAH.

Papa                : “Kamu selalu saja memanjakan anak itu, lihat sekarang dia tidak bisa di atur!”

Mama             : “Papa yang terlalu keras dengan Jingga, sampai Jingga menjadi seperti ini! Jingga sayang, sini nak” MEMANGGIL JINGGA UNTUK KESEKIAN KALINYA NAMUN TETAP TIDAK ADA JAWABAN

Papa                : “ Kemana anak itu!! Pasti keluar rumah dan mabuk-mabukan lagi!! Jingga! Jingga!” MENGHAMPIRI JINGGA KE KAMARNYA BERSAMA MAMA JINGGA. DAN TIDAK ADA SAHUTAN SAMA SEKALI DARI JINGGA.

“KRIEEEK” MEMBUKA PINTU KAMAR JINGGA

Mama             : “Jingga!” KAGET MELIHAT JINGGA TERKAPAR DILANTAI DENGAN MULUT YANG BERBUSA.”Jingga, kenapa kamu nak?” MEMELUK KEPALA JINGGA.

Papa                : “Jingga! Bangun, kamu kenapa sayang?” MENATAP JINGGA DENGAN PANIK.

Mama             : “Sayang, bangun sayang! Jingga bangun Nak.” MEMBANGUNKAN JINGGA DENGAN PANIK. “Pa, Jingga Pa. Obat apa ini Pa?” MENYODORKAN OBAT SISA DIGENGGAMAN JINGGA.

Papa                : “ Obat Ini, ini narkoba ma. Jingga! Bangun!” MENYENTUH DENYUT NADI PERGELANGAN JINGGA. “Jingga! Bangun nak, maafkan papa sayang.”

Mama             : “ Ayo kita bawa Jingga kerumah sakit pa”

Papa                : “Tidak ma, Jingga sudah meninggal.” MENANGIS DENGAN PARAU

Mama             : “Jinggaaaaaa, Jangan tinggalin mama sama papa sayang. Jingga Bangun!!!”

SUASANA DIPAGI HARI YANG HENING.

(LIGHTING TERANG)

Agus                : “Ya, selamat pagi. Saya Agus langsung di tempat kejadian perkara. Kejadian bunuh diri yang bertempat disebuah rumah mewah di daerah perumahan Jati Luhur Jakarta Selatan terjadi diperkirakan pada malam hari. Korban terdiri dari tiga orang, dua orang korban yang dinyatakan bunuh diri dan satu orang korban dinyatakan meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Ketiga korban adalah sekeluarga. Dua korban bunuh diri yang terdiri dari ayah dan ibu korban yang meninggal akibat overdosis obat-obatan terlarang. Jasad korban akan dibawa kerumah sakit bhayangkara Jakarta selatan untuk dilakukan otopsi. Sekian berita dari saya langsung dari tempat kejadian perkara. Selamat pagi.”

TAMAT

Tentang Penulis

Rosyifatul Aimmah adalah salah satu mahasiswa jurusan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Malang.

Rosyi lahir di sebuah kota kecil, yaitu kota dengan sebutan kota Pisang atau kota Lumajang. Rosyi lahir di Lumajang pada 30 Desember 1995. Rosyi adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Rosyi menempuh jenjang pendidikan TK hingga SMA di kota tercintanya. Jenjang pendidikan TK ditempuhnya di TK RA Muslimat NU Banjarwaru kota Lumajang, kemudian MI Nurul Islam Klanting kota Lumajang, Mts. Putri Nurul Masyithoh kota Lumajang, Madrasah Aliyah Putri Nurul Masyhithoh kota Lumajang, dan jenjang perguruan tinggi strata 1 jurusan sastra Indonesia program studi pendidikan bahasa, sastra Indonesia dan daerah yang saat ini masih ditempuhnya di Universitas Negeri Malang.

e-mail: rosyifatulaimmah@yahoo.com

Instagram: @rosyi_aimmah