3rd ISLLAC 2019, Mendorong Pengembangan Industri Kreatif dengan Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
MALANG – International Seminar on Language, Literature, Art, and Culture 3rd (ISLLAC 3rd) 2019 digelar di Universitas Malang (UM), Sabtu (5/10/2019). Kali ini, seminar internasional tersebut mengambil tema besar “Pengembangan Industri Kreatif dengan Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya untuk memperkuat Eksistensi Bangsa-Bangsa di Era Industri 4.0”.
Melalui seminar ini, peserta diharapkan akan memperoleh wawasan baru yang berguna untuk inovasi sistem pembelajaran yang dapat menginspirasi pengembangan industri kreatif, terutama di bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya.
Adapun tujuan seminar ini untuk mendorong peningkatan iklim akademik di kalangan akademisi, praktisi, dan pakar untuk secara aktif berpartisipasi dalam menyumbangkan gagasan untuk memperkuat eksistensi Bangsa di Era Industri 4.0, serta meningkatkan wawasan, kerja sama serta publikasi ilmiah akademisi, praktisi, dan intelektual sehingga berdampak pada peningkatan kapasitas kelembagaan.

Pembicara yang diundang dalam seminar ini pun tak main–main. Hadir Dr. Jo Ann Netto-Shek asal Singapura yang mengangkat soal permasalahan persiapan pembelajar EFL untuk saat ini.

Hadir juga Bent Sorensen, Ph.D. asal Denmark, yang membahas persoalan masa depan merek suatu negara secara digital dilihat dari perspektif era industri 4.0 dan semiotic.

Pembicara dari Belanda, Dr. Th.C. van der Meij, yang memaparkan peran sastra dan pengembangan industri kreatif. Sedangkan dari Indonesia, Prof. Dr. Suparno yang bicara soal pembelajaran bahasa berwawasan industri kreatif.

Seminar yang digelar Jurusan Sastra Indonesia, fakultas Sastra Universitas Negeri Malang ini terbagi dua sesi. Sesi utama digelar di Aula gedung A3 Universitas Negeri Malang. 70 tim pemakalah tampil dalam acara ini untuk mempresentasikan materinya.