KASKUS KREATOR AJAK MAHASISWA SASTRA INDONESIA UM LEBIH KREATIF MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA DIGITAL
Malang-Forum Komunitas Maya Kaskus (Kasak Kusuk) menggelar Roadshow Kaskus Goes To Campus di Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM), pada tanggal 15 Maret 2018. Tema yang diangkat dalam road show adalah “Kreator Muda di Era Digital”. Lebih dari 400 partisipan dari jajaran dosen dan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia hadir di Aula AVA, Gedung E7, Lantai 2, Fakultas Sastra.Pembicara utama yang dihadirkan dalam roadshow ini adalah Moch. Syahri, S. Sos, M. Si (Dosen Jurnalistik UM), WN Naufal (Penulis Buku 100 tahun Setelah Aku Mati), dan Ewing HD (Konten Kreator).Kaskus bekerjasama dengan Jurusan Sastra Indonesia FS UM menjadikan road show ini sebagai ajang untuk mengajak mahasiswa lebih kreatif dalam berkarya. Membidik kalangan mahasiswa, Kaskus memperkenalkan program yang diluncurkan Oktober 2017 lalu yang dinamai Kaskus Kreator. Program ini memberi ruang kepada masyarakat luas sekaligus mahasiswa untuk mengirimkan karya-karya kreatif berupa tulisan ke forum Kaskus Kreator.
Adapun cara untuk bergabung ke forum Kaskus Kreator cukup mudah, langkah pertama, pengguna harus membuat akun di Kaskus Kreator terlebih dahulu, kemudian mengunggah karya ke akun tersebut. Hanya dibutuhkan waktu tiga hari bagi pihak Kaskus untuk menyeleksi tulisan guna mencegah plagiat dalam karya.
Selain itu, ada keuntungan tersendiri bagi pemilik karya. Jika karya yang diunggah ke akun Kaskus memiliki pembaca, maka pihak Kaskus akan menghargai Rp 10 untuk setiap pembaca yang membaca karya tersebut. Kabar baiknya, Kaskus juga memiliki 300 juta pembaca yang aktif setiap bulannya sehingga setiap karya yang diunggah dapat dipastikan memiliki pembaca.
Wacana ini menarik bagi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, UM, karena Kaskus Kreator memberikan ruang dan media yang luas untuk mahasiswa berkarya lebih kreatif di era digital.
Acara yang berlangsung dari pukul 09:00 WIB sampai 12:00 WIB ini mendapat dukungan penuh dari Jurusan Sastra Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Heri Suwignyo, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia.
“Mahasiswa dalam era digital harus mampu bertransformasi. Pertama, bertransformasi dalam mitos, dulu ada anggapan hanya yang tua yang boleh berkarya tapi hari ini yang muda harus berkarya. Kedua, transformasi dalam etos, mahasiswa harus punya semangat untuk berkarya. Ketiga, transformasi dalam logos, yaitu keilmuan yang juga harus ditingkatkan,” ungkapnya.
Terakhir, acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab antar mahasiswa dan pembicara utama, pembagian hadiah, foto bersama jajaran dosen, pembicara utama, dan mahasiswa.
Penulis : Fathiyatul Ummah, mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Indonesia